IM57+ Institute memandang penahanan Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron oleh KPK pasca perayaan bersama Hari Anti-Korupsi tidak menuntaskan persoalan utama yang ada di KPK dengan beberapa pertimbangan:
Pertama, FIRLI BAHURI bukan pertama kalinya bertemu dengan pihak yang berkasus di KPK. FIRLI BAHURI sejak menjadi Deputi Penindakan KPK sudah mempunyai catatan hitam dengan bertemu dan bahkan bermain tenis dengan salah satu Pimpinan Daerah yang sedang dilakukan penyelidikan oleh KPK. Hal tersebut menunjukan bahwa skandal pertemuan FIRLI BAHURI dengan ABDUL LATIF AMIN bukanlah hal yang asing melekat pada FIRLI BAHURI. Bahkan, bukan hanya FIRLI BAHURI, Pimpinan KPK yang sudah berhenti pun terkena sanksi etik karena diduga mempunyai konflik kepentingan dalam penanganan kasus di KPK. Hal ini menunjukan bahwa adanya persoalan serius dalam kepemimpinan di KPK khususnya terkait dengan pencegahan konflik kepentingan.
Kedua, pertemuan Pimpinan KPK dengan ABDUL LATIF AMIN IMRON mempertegas posisi Hakordia yang ternyata hanya menjadi seremonial bagi KPK. Alih-alih menghadirkan kasus yang mampu mengembalikan kepercayaan publik kepada KPK, KPK memilih sibuk membuat berbagai seremoni dan bahkan seremoni tersebut malah dihadiri oleh tersangka KPK. Seharusnya hal tersebut menjadi evaluasi serius KPK karena bukan sekali ini, KPK terjebak pada rutinitas seremonial yang memang sangat disukai oleh FIRLI BAHURI.
Ketiga, adanya kelemahan sistem KPK yang menunjukan adanya kegagalan bahkan dalam mencegah Pimpinan KPK merayakan bersama tersangka korupsi. Telebih, penahanan ABDUL LATIF seakan hanya tindakan reaksioner untuk meredam pertanyaan publik pasca perayaan anti korupsi bersama yang dilakukan oleh FILRI BAHURI yang dihadiri oleh tersangka korupsi.
Melalui fakta-fakta tersebut, maka tidak seharusnya penahanan Abdul Latif Amin Imron menjadi solusi tetapi harus adanya tindakan tegas dengan memberhentikan FIRLI BAHURI sebagai pimpinan KPK karena bukan sekali ini, FIRLI BAHURI melakukan dugaan pelanggaran etik yang bernuansa konflik kepentingan.
IM57+ Institute
M. Praswad
Ketua