Dalam rangka memperingati 2 tahun berdirinya IM57+ Institute yang lahir sebagai anak kandung kriminalisasi, para anggota IM57+ Institute menghelat Acara “Dies Natalis Ke-2 IM57+ Institute” dengan tema “25 Tahun Reformasi, Demokrasi tanpa Kriminalisasi”.
Tema yang diusung pada edisi Dies Natalis kali ini berangkat dari maraknya kasus-kasus rekayasa berbentuk pembungkaman kritik dan kriminalisasi yang dipaksakan dan kemudian terkuak di Indonesia. Tema ini menggarisbawahi pentingnya untuk memahami bahwa beberapa kasus kriminalisasi yang terjadi merupakan suatu tantangan terhadap kebebasan berpendapat sebagai salah satu pilar penting demokrasi.
Turut hadir dalam acara ini, para pegiat antikorupsi dan tokoh-tokoh masyarakat sipil di Indonesia, seperti Novel Baswedan, Najwa Shihab, Abraham Samad, Suciwati (aktivis HAM/istri alm. Munir), dan Sumarsih (aktivis HAM).
Sebagai bentuk apresiasi, IM57+ Institute menganugerahkan IM57+ Award kepada mereka yang telah secara aktif terlibat dalam upaya pemberantasan korupsi. Untuk pemenang IM57+ Award kategori individu adalah Efek Rumah Kaca sedangkan untuk pemenang kategori lembaga adalah Bersihkan Indonesia.
Puncak acara diisi dengan deklarasi yang didengungkan oleh para tokoh yang menghadiri acara ini. Deklarasi ini merupakan wujud kekuatan kolektif guna melawan upaya-upaya yang bertujuan untuk membatasi atau meredam esensi hak dan prinsip demokrasi.
Acara ini juga dimeriahkan dengan pertunjukkan musik oleh Ananda Badudu dan stand up comedy yang dibawakan oleh Rahmet Ababil dan David Nurbianto.
Sebagai penutup, cukup kami para anggota IM57+ Institute yang mengalami tragedi kemanusiaan disingkirkan melalui kriminalisasi oleh kekuatan oligarki.
Demikian press release ini. Panjang Umur Perjuangan!
IM57+ Institute,
M. Praswad Nugraha
Ketua
