Sebuah Kesaksian
Selamat jalan KPK sejati, Aning Niken Natarin.
Medio 2018, saat KPK lagi garang-garangnya menangkap koruptor tanpa pandang bulu. Malam itu, sekitar pukul 01.00 dini hari, saya baru saja sampai di rumah setelah seharian bersama rekan-rekan tim turun lapangan melakukan penyelidikan suatu perkara korupsi yang melibatkan sekumpulan penyelenggara negara.
Sesudah mandi, berganti pakaian dan baru saja hendak beristirahat, telepon genggam saya berbunyi karena ada pesan masuk. Saya membuka pesan itu, ternyata dari “Mba Niken Monitor”, begitu saya menuliskan namanya di buku telepon HP saya. Isi pesannya: “Mas Aul, ada upkom terbaru nih. Bla.. bla.. bla..”. Membaca isi pesan itu sontak membuat rasa lelah dan kantuk saya hilang karena besok kemungkinan besar akan ada tangkapan koruptor besar.
Setelah membaca isi pesan tersebut, saya tidak merespon isi dari pesan tersebut yang intinya terkait dengan rencana penyerahan uang suap esok hari. Saya hanya bertanya, “Mba belum pulang?”. Lalu dijawab, “Belum, mas. Dikit lagi. Nanggung”. Saat itu saya membalas, “Udah, mba. Pulang. Istirahat. Besok pagi kita diskusikan. Bismillah bungkus!”. Begitu saya menutup percakapan agar Mba Niken segera pulang dan beristirahat. Komunikasi seperti itu sangat sering terjadi, karena kebetulan kami sering bersama-sama terlibat dalam penganangan kasus selama bertahun-tahun.
Mba Niken Monitor di phonebook HP saya itu adalah Aning Niken Natarin. Mba Niken adalah pegawai senior KPK yang bekerja di Direktorat Monitor yang salah satu tugasnya adalah melakukan analisis informasi dan data dalam rangka membantu tugas-tugas penyelidikan. Mba Niken bergabung dengan KPK melalui program Indonesia Memanggil 1. Di KPK sendiri Mba Niken bukanlah sosok terkenal, karena memang nature pekerjaannya membuatnya harus tetap beredar di bawah radar. Tapi bagi para penyelidik dan penyidik, Mba Niken adalah sosok yang populer karena dedikasi dan kinerjanya yang luar biasa dalam membantu tugas-tugas penyelidikan dan penyidikan.
Mba Niken begitu menghayati pekerjaan sebagai seorang analis intelijen, tak kenal lelah, tak kenal waktu. Hal itu karena kecintaannya pada pekerjaannya dan pada KPK sebagai lembaga pemberantas korupsi yang dipercaya masyarakat. Selama di KPK, saya mengenal banyak sosok hebat, namun Mba Niken adalah salah satu yang terhebat. Mba Niken menempatkan pekerjaannya di KPK, di atas kehidupan pribadi dan kesehatannya.
Kemarin sore, (Rabu, 04 Oktober 2023), saat sedang menyetir kendaraan dari luar kota, saya mendapat kabar bahwa Mba Niken ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya dalam keadaan sudah berpakaian kantor dan memegang nametag KPK. Saat mendengar kabar tersebut, saya langsung membaca, “Innalillaahi wa inna ilaihi roojiuun” dan air mata saya jatuh begitu saja dengan derasnya. Seorang KPK sejati dan sahabat terbaik telah berpulang sore itu.
Berhubung saya berada di lokasi yang cukup jauh, saya hanya memantau update yang dikirimkan oleh teman2 melalui group WhatsApp. Setelah dilakukan pengecekan ke rumah sakit, jenazah Mba Niken dibawa ke Gedung Merah Putih KPK. Di lobby gedung tersebut, Mba Niken dishalatkan dan dilepas menuju kampung halamannya oleh kawan-kawan pegawai dan eks pegawai KPK yang menyayanginya. Mba Niken dilepas di kantor yang sangat dicintainya, tempat dia mendedikasikan hidupnya selama ini, sebagai penghormatan terakhir.
KPK telah kehilangan seorang pegawai terbaiknya. Sosok penuh dedikasi pada pemberantasan korupsi yang berintegritas. Seorang KPK sejati telah pergi mendahului kita semua. Innalillaahi wa inna ilaihi roojiuun. Saya bersaksi Mba Niken adalah orang baik.
Allahummaghfirlaha warhamha wa’fihi wa’fuanha. Semoga Allah SWT memberikan ampunan dan surga terbaik untuk Mba Niken. Selamat jalan, Mba. Kita semua pasti akan menyusul.
Aulia Postiera
Anggota IM57+ Institute
(Pegawai KPK 2007-2021)
3 Responses
Niken mmg orang yg berdedikasi tinggi. Dia sdh tertarik dgn pemberantasan korupsi sejak kuliah di UGM. Sy bersaksi Niken orang yg baik, smg husnul khotimah, diampuni semua dosanya, ditempatkan di surga, aamiin.
Terimakasih tulisannya, Pak Aulia. Saya pernah satu kost dengan Mbak Niken tahun 2008, sejak itu kami bersahabat sampai akhir hayatnya. Saya pun bersaksi bahwa beliau orang baik.
Allahummaghfirlaha warhamha wa’fihi wa’fuanha.
Apakah penyebab meninggalnya almarhum ?
Semoga meninggal nya tidak ada hubungan dengan pekerjaan dia sekarang (apalagi jika dikaitkan dg banyak nya kasus di internal KPK)